Pages

Powered by 123ContactForm | Report abuse

Diberdayakan oleh Blogger.

Memahami Mode Auto Fokus Kamera DSLR

Memahami Mode Auto Fokus Kamera DSLR

Saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret anak kecil yang sedang menggiring bola dilapangan. Sengaja pembahasan kali ini mengenai autofokus dan bukan manual fokus supaya tidak terlalu panjang.
continous autofcus
Saat memotret benda diam, kita biasanya menggunakan satu titik fokus, mengunci fokus sekali baru memotret. Namun saat memotret benda/orang yang selalu bergerak berpindah posisi, kita butuh kamera yang mampu memindahkan titik fokus secara otomatis mengikuti seubyek tersebut. Berita bagusnya, kamera DSLR dilengkapi dengan fitur tersebut. Mari kita bedah satu persatu:

Mode Autofokus Single Area

Di kamera DSLR Canon dinamai “One Shot AF” sementara di kamera DSLR Nikon dinamai “Single Area AF”. Dari namanya cukup jelas bahwa kita memilih satu titik fokus lalu kamera akan mencari kontras di satu area titik fokus tersebut. Saat kita memencet separuh tombol shutter atau memencet tombol AF-On (jika menggunakan kamera DSLR yang memiliki tombol AF-On terdedikasi), kamera akan mengunci fokus di titik tersebut sekali. Jika subyek berpindah posisi dan meskipun kita tetap pencet separuh tombol shutter, kamera tidak akan memindahkan fokus secara otomatis.
Dalam mode ini, kita tidak akan bisa memencet penuh shutter (mengambil foto) sebelum kamera bisa mengunci titik fokus. Namun ketentuan ini bisa diakali lewat pengaturan di menu autofocus dan mengatur focus priority.
Img 02

Mode Autofokus Continuous/AI Servo

Mode ini dikamera DSLR Nikon dinamai “Continuous/AF-C” sementara di Canon dinamai “AI Servo”. Mode ini digunakan saat kita harus mengikuti sebuah subyek foto yang terus berpindah posisi, misalnya saat kita memotret sport, binatang atau mobil yang sedang melaju.
 
Dalam mode ini, kamera akan menganilis pergerakan subyek dan memprediksi kemana arah gerak si subyek dengan menempatkan titik fokus sedikit mendahului keberadaan subyek. Dengan mode Continuous, kita bisa mengikuti pergerakan subyek dan mendapatkan fokus yang tajam. Caranya adalah dengan terus memencet separuh tombol shutter sambil membidik pergerakan subyek atau dengan terus memencet tombol AF-On dengan jempol (jika ada).

Mode Autofokus Hybrid/Campuran Antara Single & Continuous

Di kamera DSLR Canon dinamai “AI Focus” sementara di Nikon dinamai “AF-A”. Merupakan mode fokus campuran antara single dan Continuous dimana kamera akan secara mengganti fokus dari single ke continous atau sebaliknya sesuai kondisi subyek foto. Jika yang difoto diam kamera akan memakai Single sementara saat obyek bergerak kamera akan berganti ke mode Continuous.
Tidak semua jenis kamera DSLR memiliki mode ini. Bagi pemula, pilihan mode ini sebenarnya lumayan membantu karena tidak perlu mengganti-ganti mode fokus.

Mode Autofokus Mana Yang Sebaiknya Anda Pakai?

Kesimpulan yang sebenarnya cukup gampang:
  1. Saat memotret benda diam atau orang yang berpose silahkan gunakan mode Single
  2. Saat memotret benda bergerak secara konstan, gunakan mode Continuous
  3. Untuk keperluan sehari-hari, anda bisa meninggalkan kamera secara default di posisi continous mode atau mode hybrid. Baru saat kamera tidak bisa mengunci fokus di mode Continuous , misal saat memotret di kondisi agak gelap silahkan pindahkan ke mode Single.
  4. Bagi pemula yang tangannya masih belum terlalu lincah mengganti-ganti mode fokus secara cepat, anda bisa menggunakan mode hybrid (jika memang dikamera ada).

Bagaimana Cara Mengganti Mode Fokus?

Cara mengganti mode fokus tidak sama dari satu kamera ke kamera lain. Untuk itu saya sarankan cek di manual masing-masing. Di kamera Nikon D300s/D700, anda bisa menemukan pengait kecil yang ada dibagian depan sebelah kiri mount lensa: AF-S, AF-C dan M (amanual). Sementara di Canon (misal EOS 60D), anda bisa menganti mode fokus dengan memencet tombol AF dibagian atas kamera lalu akan muncul pilihan mode fokus di panel LCD atas.

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR/SLR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Jawab dong..!!!
Kamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara menggunakannya.
Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama menggunakan kamera DSLR.
Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut.
Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm.
Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan).
Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti.
Bila ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna – warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya. Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya.
Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama – sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur).
Menggunakan kamera DSLR dengan teknik slowspeed adalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan – akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freeze yaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Optimalkan Settingan DSLR/SLR Anda

Optimalkan setting  manual pada kamera anda

Biasa jadi semenjak pertama seseorang membeli kamera digital, mode yang senantiasa dipakainya untuk memotret adalah mode AUTO. Alasan pertama karena mode ini memang menjadi mode yang paling mudah dipakai dan relatif bisa diandalkan pada berbagai macam situasi tanpa takut hasil fotonya akan mengecewakan. Alasan kedua mungkin karena kebetulan pada kamera digital itu hanya tersedia mode AUTO saja, sehingga ‘terpaksa’ tidak bisa berkreasi lebih jauh dengan mode manual. Memang pada umumnya kamera digital berjenis point-and-shoot dirancang amat simpel dan tidak dilengkapi dengan banyak fitur manual layaknya kamera prosumer. Namun bagi anda yang memiliki kamera dengan fitur manual, masihkah anda tetap memakai mode AUTO setiap saat?
Artikel ini akan mengajak anda untuk mengoptimalkan fitur-fitur manual yang ada pada kamera digital anda. Sebagai langkah awal, pertama tentunya adalah kenali dulu fitur manual apa saja yang tersedia di kamera anda, mengingat tiap kamera memiliki spesifikasi yang berbeda. Coba kenali dan periksa kembali spesifikasi kamera anda, akan lebih baik bila semua fitur manual di bawah ini tersedia pada kamera anda :
  • Manual sensitivity/ISO, artinya pada kamera tersedia pilihan untuk menentukan nilai sensitivitas sensor/ISO mulai dari AUTO, 100, 200, 400 hingga 1600. Ada kamera yang bahkan untuk menentukan nilai ISO sepenuhnya adalah AUTO, ada kamera yang nilai ISO terendahnya di 50, dan ada kamera yang sanggup mencapai ISO amat tinggi (3200, 6400 hingga 10000). Artikel soal ISO ini pernah saya buat disini.
  • Advance Shooting Mode : P (Program), A (Aperture Priority), S (Shutter Priority), M (Manual). Lebih lanjut akan kita bahas nanti.
  • Exposure Compensation (Ev), digunakan untuk mengkompensasi eksposure ke arah terang atau gelap. Apabila eksposure yang ditentukan oleh kamera tidak sesuai dengan keinginan kita, fitur ini dapat membantu. Naikkan Ev ke arah positif untuk membuat foto lebih terang dan turunkan untuk mendapat foto yang lebih gelap. Biasanya tingkatan/step nilai Ev ini dibuat dalam kelipatan 1/3 atau 1/2 step.
  • Manual focus, suatu fitur yang tidak begitu banyak dijumpai di kamera saku. Berguna apabila auto fokus pada kamera gagal mencari fokus yang dimaksud, seperti pada objek foto yang tidak punya cukup kontras untuk kamera mengunci fokus (karena kerja auto fokus kamera berdasar pada deteksi kontras).
  • Manual White Balance, untuk mendapatkan temperatur warna yang sesuai dengan aslinya. Bermacam sumber cahaya yang berlainan sumbernya memiliki temperatur warna (dinyatakan dalam Kelvin) berbeda-beda, sehingga kesalahan dalam mengenal sumber cahaya akan membuat warna putih menjdi terlalu biru atau terlalu merah. Umumnya semua kamera digital termasuk kamera ponsel telah memiliki fitur auto White Balance yang bisa beradaptasi pada berbagai sumber cahaya. Namun sebaiknya kamera anda memiliki keleluasaan untuk mengatur White Balance secara manual seperti Daylight, Cloudy, Tungsten, Flourescent dan manual adjust.
  • Flash intensity level, berguna untuk mengubah-ubah kekuatan cahaya dari lampu kilat pada kamera. Hal ini kadang berguna saat hasil foto yang diambil dengan lampu kilat ternyata terlalu terang atau justru kurang terang.
Fitur manual manakah yang paling berdampak langsung pada kualitas hasil foto? Karena fotografi adalah permainan cahaya (exposure) dimana tiga unsur pada kamera yang menentukan adalah Shutter speed (kecepatan rana), Aperture (diafragma) dan ISO, maka fitur manual paling penting menurut saya adalah fitur manual P/A/S/M dan fitur manual ISO (sejauh yang saya amati, apabila sebuah kamera telah memiliki fitur P/A/S/M, maka kamera tersebut juga telah memiliki fitur manual ISO). Pada prinsipnya, kamera (dan fotografer) akan berupaya untuk menghasilkan sebuah foto yang memiliki eksposure yang tepat. Artinya, foto yang dihasilkan semestinya tidak boleh terlalu gelap atau terlalu terang. Gelap terangnya foto yang dibuat oleh kamera ditentukan dari ketiga faktor tadi, dimana :
  • shutter bertugas mengatur berapa lama cahaya akan mengenai sensor (atau film pada kamera analog), dinyatakan dalam satuan detik. Semakin singkat kecepatan shutter maka semakin sedikit cahaya yang masuk, dan demikian pula sebaliknya. Biasanya kamera memiliki kecepatan shutter mulai dari 30 detik hingga 1/4000 detik.
  • aperture memiliki tugas mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke lensa (dengan memperbesar atau memperkecil ukuran difragma), dinyatakan dalam f-number berupa skala pecahan mulai yang terbesar hingga terkecil (contoh : f/2.8, f/3.5, f/8 dsb). Nilai f-number kecil menandakan bukaan diafragma besar, sedang nilai f besar menunjukkan bukaan diafragma kecil. Nilai maksimum dan minimum dari diafragma suatu kamera ditentukan dari lensanya, dan nilai ini akan berubah seiring dengan perubahan jarak fokal lensa.
  • ISO menentukan tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya sehingga semakin tinggi nilai ISO maka sensor akan semakin peka terhadap cahaya meski dengan resiko meningkatnya noise pada foto. Faktor ISO ini menjadi pelengkap komponen eksposure selain shutter dan aperture, terutama saat kombinasi shutter dan aperture belum berhasil mendapatkan nilai eksposure yang tepat.
Pada kamera terdapat suatu alat ukur cahaya yang fungsinya amat penting dalam menentukan eksposure yang tepat. Alat ukur ini dinamakan light-meter, fungsinya adalah untuk mengukur cahaya yang memasuki lensa, biasa disebut dengan metering (biasanya terdapat dua macam pilihan metering pada kamera, yaitu average/multi segment/matrix dan center weight/spot). Hasil pengukuran ini dikirimkan ke prosesor di dalam kamera dan digunakan untuk menentukan berapa nilai eksposure yang tepat. Setidaknya inilah cara kerja semua kamera yang diopersikan secara otomatis melalui mode AUTO.
Tidak semua foto yang diambil memakai mode AUTO memberikan hasil eksposure yang memuaskan. Terkadang nilai shutter dan aperture yang ditentukan secara otomatis oleh kamera tidak sesuai dengan keinginan kita. Untuk itu keberadaan fitur manual P/A/S/M dapat membantu mewujudkan kreatifitas kita dan pada akhirnya bisa membuat foto yang lebih baik.
Inilah hal-hal yang bisa anda lakukan dengan fitur manual eksposure P/A/S/M pada kamera anda :
  1. Program mode (P). Huruf P disini kadang artinya diplesetkan sebagai ‘Pemula’ karena sebenarnya di mode ini hampir sama seperti memakai mode AUTO (oleh karena itu mode P ini relatif aman untuk dipakai sebagai mode standar sehari-hari). Bila pada mode AUTO semua parameter ditentukan secara otomatis oleh kamera, maka pada mode P ini meski kamera masih menentukan nilai shutter dan aperture secara otomatis, namun kita punya kebebasan mengatur nilai ISO, white balance, mode lampu kilat dan Exposure Compensation (Ev). Tampaknya tidak ada yang istimewa di mode P ini, tapi tunggu dulu, beberapa kamera ada yang membuat mode P ini lebih fleksibel dengan kemampuan program-shift. Dengan adanya program-shift ini maka kita bisa merubah variasi nilai pasangan shutter-aperture yang mungkin namun tetap memberikan eksposure yang tepat (konsep reciprocity) . Bila kamera anda memungkinkan program-shift pada mode P ini, cobalah berkrerasi dengan berbagai variasi pasangan nilai shutter-aperture yang berbeda dan temukan perbedaannya.
  2. Aperture-priority mode (A, atau Av). Mode ini optimal untuk mengontrol depth-of-field (DOF) dari suatu foto, dengan cara mengatur nilai bukaan diafragma lensa (sementara kamera akan menentukan nilai shutter yang sesuai). Aturlah diafragma ke bukaan maksimal (nilai f kecil) untuk mendapat foto yang DOFnya sempit (objek tajam sementara latar belakang blur) dan sebaliknya kecilkan nilai diafragma (nilai f tinggi) untuk mendapat foto yang tajam baik objek maupun latarnya. Biasanya pada lensa kamera saku, bukaan diafragma maksimal di f/2.8 (pada saat wide maksimum) dan bukaan terkecil berkisar di f/9 hingga f/11 (tergantung spesifikasi lensanya). Namun dalam situasi kurang cahaya, memperkecil diafragma akan membuat eksposure jadi gelap, untuk itu biarkan nilai diafragma pada posisi maksimal saat memotret di tempat yang kurang cahaya.
    Aperture priority modeAperture priority mode pada DSLR
  3. Shutter-priority mode (S, atau Tv). Mode ini kebalikan dari mode A/Av, dimana kita yang menentukan kecepatan shutter sementara kamera akan mencarikan nilai bukaan diafragma yang terbaik. Mode ini berguna untuk membuat foto yang beku (freeze) atau blur dari benda yang bergerak. Dengan memakai shutter amat cepat, kita bisa menangkap gerakan beku dari suatu momen olahraga, misalnya. Sebaliknya untuk membuat kesan blur dari suatu gerakan (seperti jejak lampu kendaraan di malam hari) bisa dengan memakai shutter lambat. Memakai shutter lambat juga bermanfaat untuk memotret low-light apabila sumber cahaya yang ada kurang mencukupi sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk kamera menangkap cahaya. Yang perlu diingat saat memakai shutter cepat, cahaya harus cukup banyak sehingga hasil foto tidak gelap. Sebaliknya saat memakai shutter lambat, resiko foto blur akibat getaran tangan akan semakin tinggi bila kecepatan shutter diturunkan. Untuk itu gunakan fitur image stabilizer (bila ada) atau gunakan tripod. Sebagai catatan saya, nilai kecepatan shutter mulai saya anggap rendah dan cenderung dapat mengalami blur karena getaran tangan adalah sekitar 1/30 detik, meski ini juga tergantung dari cara dan kebiasaan kita memotret serta posisi jarak fokal lensa. Pada kecepatan shutter sangat rendah di 1/8 detik, pemakaian stabilizer sudah tidak efektif lagi dan sebaiknya gunakan tripod.
  4. Manual mode (M). Di level mode full-manual ini, fotograferlah yang bertugas sebagai penentu baik nilai shutter dan aperture. Light-meter pada kamera tetap berfungsi, namun tidak digunakan untuk mengatur nilai eksposure secara otomatik melainkan hanya sebagai pembanding seberapa jauh eksposure yang kita atur mendekati eksposure yang diukur oleh kamera. Di mode ini dibutuhkan pemahaman akan eksposure yang baik, dalam arti fotografer harus mampu untuk mengenal kondisi cahaya pada saat itu dan dapat membayangkan berapa nilai shutter dan aperture yang diperlukan. Bila variasi kedua parameter ini tidak tepat, niscaya foto yang dihasilkan akan terlalu terang atau terlalu gelap. Namun bila sukses memakai mode manual ini, kita bisa mendapat foto yang memiliki eksposure yang baik melebihi foto yang diambil dengan mode AUTO, Program, Aperture-priority ataupun Shutter-priority. Contohnya pada saat mengambil foto sunset di pantai dimana dibutuhkan feeling yang tepat akan eksposure yang diinginkan.
Dengan memahami fungsi-fungsi dari sitting manual pada kamera, diharapkan kita mau mencoba-coba berkrea dengan setting tersebut dan mendapat hasil yang memuaskan. Selamat berkeria

Download TeraByte Unlimited Image For Windows 2.89 FREE


TeraByte Unlimited Image For Windows 2.89 is available in full version for free download. Image for Windows with working crack is an adcanced utility to make a complete copy of a hard drive, converting it to format. TeraByte Unlimited Image For Windows with serial key enables you to save it to another disk (comfortably in a single file).


Use is really easy to, specific which unit want to make the image and the target path and the process is already underway.

Restore an image created is equal to or even easier, just select "Restore" and tell the program where the created image (can be a path to a file or directly from CD or DVD).
It is capable of working with systems FAT, FAT32, NTFS, Ext2/3, ReiserFS.


Download TeraByte Unlimited Image For Windows 2.89

Teknik Dasar fotografer menggunakan DSLR

Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang seimbang dan fokus yang tajam.

Untuk melatih itu semua tentu diperlukan jam terbang yang tinggi dalam memotret, karena insting/kepekaan kita akan semakin terasah, apalagi terkait dengan komposisi gambar seorang fotografer harus mempunyai naluri seni yang tinggi agar menghasilkan gambar tajam dan sebuah gambar yang bisa bercerita.

Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.

Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan gambar yang kita inginkan.

Setiap kamera pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah pentingnya peran buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat cara pemasangan komponen, cara merawat kamera serta cara mengoperasikannya.

Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:

1. White Balance

Untuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu ruangan.
Berikut adalah tabel Skala Kelvin

Skala Kelvin

Dari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.

2. Fokus

fokus lensa

Pengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.

3. Diafragma

pengaturan aperture

Diafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.

4. Shutter Speed
shutter speed cepat

Shutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objek bergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang jatuh/air terjun.

Tehnik Fotografi Slow Spped

Untuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.

5. ISO

ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula  noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar  gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.

SALAM Jepret Dari Saya Terima Kasih.

Cara Membuat Efek Bintang Jatuh di Blogger

Assalamualaikum Wr. Wb.

Cara Mempercantik Blog Dengan Efek Bintang Jatuh - Ariflaw Blog | Mempunyai tampilan blog yang Bagus pasti idaman semua Bloggerkan? iya donk. Nah untuk itu di sini saya coba membagkan sebuah Cara Untuk Mempercantik Tampilan Blog dengan Efek Bintang Jatuh. Dengan Efek Bintang Jatuh ini .. pastinya donk tampilan blog kalian akan lebih sedikit berdeda dari yang lainya dan yang pasti membuat suasana blog ada lebih hidup ketimbang nga ada apa apan.

Cara-Mempercantik-Blog-Dengan-Efek-Bintang-Jatuh
Efeknya Seperti Gambar yang Warna Merah-merah
Cuman kelemahanya dari memasang Efek Bintang Jatuh ini adalah loading blog kalian mungkin akan sedikit agag lama. Yahh namanya juga Java Scrip. Tapi kan sebanding dengan apa yang kita dapatkan jadi tinggu apalagi yauukk pasang .!!!!! Caranya seperti apa?? Kita simakk... !!!

Cara Mempercantik Blog Dengan Efek Bintang Jatuh
  • Kita Logging Dulu Ke Blogger.com.
  • Kalo Udah masuk ke Blogger.com/Dasbor, lalu kita ke menu Tata Letak.
  • Setelah Itu Kita Pilih Tambahkan Gadged.
  • Nahh kalo udah di Tambah Kita Pilih HTML/Java Scrip.
  • Dan Tambahkan Kode Berikut di dalamnya.
 <script type="text/javascript" src="http://ariflawblog.googlecode.com/files/Efek-bintang-jatuh.js"></script>
  •  Kalo udah di Paste, tinggal di Simpan dan Lihat hasilnya.

Gimana?? Bagus nga?? Pasti bagus donk ... !! Efeknya aja keren...

Nahh mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan dalam Artikel "Cara Mempercantik Blog Dengan Efek Bintang Jatuh", bila ada kata-kata yang kurang pas saya Mohon Maaf. Terimakasih akhir kata saya ucapkan Wassalamualaikum Wr. Wb.
 --> Semoga Bermanfaat ^_^

AVAST PRO ANTIVIRUS 8.0.1483

Sahabat Bhalangshak pasti sudah sangat tau dengan Antivirus yang satu ini Avast adalah sebuah software bercategory antivirus untuk melindungi laptop atau PC sobat dari segala jenis virus terutama buat sobat yang selalu browsing dan online setiap hari, dan salah satu software Antivirus yang saya akui sebagai antivirus yang sangat bagus dan memang terbukti karena Avast adalah salah salah satu dari 10 Antivirus terbaik di dunia..
Avast telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu avast 8.0.1483, dan pada versi terbarunya ini Avast terlihat berbeda dan semakin bagus dari segi tampilan maupun dari segi Protecnya. Pada Avast 8 ini juga avast akan secara otomatis memberitahu kita tentang software-software yang terinstall pada PC kita yang sudah out of date dan akan mengupdatenya.
Proses scanning pada Antivirus ini sangat cepat dan sangat ringan, tetapi semua tergantung pada komputer dan file Anda yang akan dipindai. Terdapat pemindai boot yang memiliki fungsi yang sangat berguna karena ia akan memindai komputer dulu sebelum sistem operasi penuh. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sebelum virus apapun siap untuk mengambil alih, virus sudah diamkan oleh antivirus ini.
Pada versi ini terdapat beberapa pembaruan dan perbaikan untuk memaksimalkan kinerja dan lebih efektif dalam memberikan perlindungan komputer anda terhadap virus dan spyware.

Berikut Fitur Terbaru dari Avast! Antivirus Pro 8.0.1483 Full Version :
  • Fixed issue with ZoneAlarm
  • Fixed issue with constant CPU frequency
  • Fixed issue with video players
  • Fixed issue with Virtual PC
  • Added some localizations
Klik Link Download dibawah ini untuk mendownload Avast! Free Antivirus 8.0.1483

Download Serial Number Avast Free Antivirus Pro 8.0.1483
Cara install :
  1. Install Avast free antivirus 8 sampai selesai.
  2. Buka Avast yang sudah di install dan setelah terbuka pilih menu MAINTENANCE
  3. Kemudian pilih Registration
  4. Kemudian pada bagian bawah ada tulisan Insert License Code
  5. Klik Insert License Code dan masukkan serial number kemudian Ok
  6. Selesai..
Selamat mendownload dan semoga bermanfaat. 

5 TEKNIK FOTOGRAFI UNIK, HASILKAN GAMBAR MENAKJUBKAN

5 Teknik Fotografi Unik, Hasilkan Gambar Menakjubkan
Menjadi seorang fotografer bukan berarti kerjamu hanya tekan tombol shutter saja. Diperlukan skill dan penguasaan teknik-teknik khusus fotografi untuk menunjang karirmu dalam bidang ini, sehingga kamu bisa bersaing dengan fotografer yang jumlahnya tak terhingga di dunia ini. Selain itu, dengan memahami teknik-teknik fotografi, kamu dapat membuat hasil fotomu lebih variatif.
Foto pemandangan? Foto manusia? Itu biasa. 5 teknik fotografi dibawah ini sanggup menghasilkan foto-foto berkelas yang menakjubkan, bahkan dengan objek paling biasa sekalipun.
    1. High-Speed Photography
      Pernah melihat foto balon meledak, percikan air atau kaca pecah? Nah, foto-foto ini dihasilkan dengan teknik high-speed photography. Objek yang bergerak akan menimbulkan efek blur ketika dipotret, dan beberapa fotografer menginginkan mereka “beku” sejenak untuk mendapatkan gambar yang fantastis. Teknik ini membuat hal-hal yang terjadi dengan cepat dan secara normal tidak akan tertangkap mata menjadi mungkin untuk diabadikan.  Amazing, right?

    1. Tilt-Shift Photography
      Tilt-shift photography adalah teknik fotografi unik dan kreatif yang mampu memanipulasi objek atau lokasi dengan ukuran sebenarnya menjadi terlihat seperti model miniatur. Untuk membuat efek ini, potret gambar dari sudut yang tinggi, sehingga akan tercipta ilusi seperti sedang melihat sebuah model miniatur. Kamera yang dilengkapi dengan lensa tilt-shift adalah yang kamu butuhkan untuk memulai teknik ini agar menghasilkan depth of field yang sempit.

    1. High Dynamic Range Photography (HDR)
      Teknik fotografi menakjubkan ini akan mampu mengaburkan pengertian kita akan perbedaan antara ilusi dan kenyataan. Foto HDR adalah teknik yang mampu membuat rentang dinamis dari eksposur yang jauh lebih besar dibandingkan dengan teknik digital imaging biasa, sehingga dapat memunculkan tingkat intensitas level yang jauh berbeda antara cahaya dengan bayangan. Biasanya teknik ini dilakukan dengan memodifikasi foto dengan software pengolahan gambar. Hasilnya? Luar biasa, tentu saja.

    1. Smoke Art Photography
      Asap merupakan hal biasa dalam kehidupan kita. Tapi tahukah kalian kalau asap bisa dijadikan objek untuk mengasilkan karya seni? Smoke art photography membuat hal yang biasa-saja ini menjadi luar biasa. Asap ini bisa digunakan sebagai objek atau sebagai media untuk membuat sesuatu yang lain. Beberapa fotografer menggunakan teknik fotografi ini untuk mengabadikan kecantikan dan kealamian dari asap ini, sementara fotografer lainnya menggunakannya untuk “melukis”, menghasilkan suatu karya seni yang amat menakjubkan.

    1. Motion Blur Photography
      Berbeda dengan high-speed fotografi yang sengaja “membekukan” objek foto, teknik fotografi motion blur menangkap keindahan dari sesuatu yang bergerak justru dari efek blurnya. Motion blur biasanya digunakan untuk memunculkan kesan gerakan yang cepat. Kamu bisa mendapatkan efek ini dengan menggunakan kecepatan shutter yang lambat (slow shutter speeds).

Jadi, fotografi tidak terbatas pada gambar seperti apa yang terlihat oleh mata telanjang. Justru dengan fotografi dan teknik-teknik ajaibnya, kamu bisa membuat sesuatu yang menakjubkan, dengan efek-efek tertentu yang tidak akan kamu lihat sehari-hari.
Masih banyak teknik-teknik luar biasa lain yang bisa kamu pelajari. IDS | International Design School memiliki program (course fotografi)  yang mampu membuatmu menjadi fotografer profesional, dengan para fotografer profesional berpengalaman sebagai pengajarnya.
Abadikan suatu momen biasa secara luar biasa, dan buat dirimu menjadi luar biasa pula diantara fotografer-fotografer lainnya. So, let’s try them now, photographer!
 
Free Vps Banner

About